Wednesday, November 18, 2009

wanita = pria ?

dunia ini aneh. terkadang ada hal yang dipuja-puja, tapi yang anehnya para pemujanya sendiri yang melanggar hal tersebut.
contoh yang paling mudah adalah tentang para wanita.
ibu kita kartini adalah salah satu pahlawan nasional, dia adalah pembela hak wanita. dan sampai sekarang jerih payahnya masih dikenang, tapi hanya dalam bentuk kalender. yang diperingati hanyalah tanggalnya saja, tapi perjuangannya tidak.
buktinya masih banyak para wanita yang menggunakan alibi : "ladies first". masih banyak wanita yang ingin dilebihkan atau didahulukan dalam segala hal hanya karena mereka wanita.

lalu?
masih bergunakah perjuangan kartini?

negara penuh tanda tanya

rakyat adalah majikan dalam negara, dan para pejabat hanyalah pembantu.
lalu apakah pantas majikan menangis-meringis sedangkan pembantunya tertawa terkekeh?
lalu apakah pantas majikan diinjak oleh pembantu?
lalu apakah pantas pembantu lebih makmur dan terurus dibanding majikannya?
lalu apakah pantas uang yang telah dikumpulkan dengan keringat dan air mata oleh para majikan dihabiskan dengan foya-foya dan suara tawa yang menggema?

rakyat yang taat memang seharusnya membayar pajak, tapi mengapa pejabat yang tamak menghamburkannya?
rakyat yang bersalah memang seharusnya dihukum, lalu mengapa pejabat yang bersalah dipelihara dan yang benar dipojokkan?

kenapa?
mengapa?
bagaimana?
hanya tuhan yang tahu dan berhak menjawab.

pemuda : masihkah menjadi penerus?

keidealisan pemuda sekarang sudah tertutupi ke-egoisan.
lebih banyak pemuda sekarang yang lari menyelamatkan diri sendiri, bukannya merangkul temannya yang terjatuh.
ke-gentle-an pemuda sekarang sudah terkabut kenaifan.
lebih banyak pemuda sekarang yang menciptakan kebohongan untuk menaikkan dirinya, bukan jujur menampilkan apa adanya.

lalu kepada siapa lagi para orangtua mewariskan hidup mereka? akankah tetap kepada pemuda yang sudah demikian?

Tuesday, November 17, 2009

sebuah awal akan meramalkan sebuah akhir

kita sering kali mengabaikan yang kita lakukan sekarang, dan mengharapkan kenikmatan pada hasilnya. sifat itu lebih tepat jika disebut dengan kebiasaan daripada ketidak-sengajaan.
contoh:
pasangan muda yang ingin cepat-cepat menikah tanpa memikirkan masa depan, dengan hanya beralibi : "cinta", mungkin karena mereka malu mengungkapkan alasan sebenarnya: "nafsu" .
pasangan ini mungkin hanya memandang sejengkal kedepan, bukan selangkah. terlalu sempit pandangan mereka sehingga kesengsaraan kekal ter-cover-i kenikmatan sejenak.

Friday, October 16, 2009

kebudayaan : mentaati berarti menjauhi

muhammad zackky
kelas : 1IA21
NPM : 54409201


"pilih salah satu dan tinggalkan yang lainnya, atau kau tidak akan mendapatkan apa-apa sama sekali"
masyarakat kita adalah masyarkat berbudaya tetapi juga beragama dan menghormati HAM dan juga mentaati hukum. tapi apa bisa kita melakukan semua itu secara sejalan? kalau menurut saya itu mustahil, kenapa? karena kebudayaan memiliki arahnya sendiri, sedangkan agama,HAM, dan hukum memiliki jalan yang berlawanan arah dengan kebudayaan. tidak akan pernah bisa beriringan.

  • kebudayaan potong jari di papua
adat ini di lakukan sebagai bentuk rasa sedih atas meninggalnya orang terdekat.
sekarang coba kita lihat dari segi agama, HAM, dan hukum, jelas ini bukan sesuatu yang disarankan dan malah dilarang.
  • kebudayaan warok dan gemblaan di jawa timur
warok adalah seseorang pria dengan ilmu sakti yang tidak boleh berhubungan dengan lawan jenis (wanita), oleh karena itu dia menunjuk gemblaan, yaitu seorang pria muda belia yang ditunjuk secara paksa untuk menyalurkan nafsu seksnya.
kaum homosekssual sudah jelas dilarang agama dan hukum negara kita, dan unsur pemaksaan dalam penunjukkan seorang gemblaan sudah jelas melanggar HAM.
lalu bagaimana ?
ya kita kembali melihat kalimat klasik yang saya kutip di awal.
"pilih salah satu dan tinggalkan yang lainnya, atau kau tidak akan mendapatkan apa-apa sama sekali"
kita akan menjadi penentang adat apabila kita menjalankan sesuai agama, hukum, dan HAM. dan begitu juga sebaliknya.
kita sendiri yang harus menentukan salah satu dari kedua jalan itu, dan kita tidak bisa memilih kedua-duanya.

Tuesday, September 15, 2009

polisi: kawan/lawan?

muhammad zackky
kelas : 1IA21
NPM : 54409201

masalah sosial itu sama seperti masalah kulit (panu, kadas, kurap), yang harus dibersikan dari akarnya. oleh karena itu masalah sosial disekitar kita sudah akut, sudah sampai stadium-4 , alias susah diberantas. karena obat penawar dari penyakit sosial kita (biasa kita sebut dengan : polisi republik indonesia / POLRI) kini telah beralih fungsi menjadi racun untuk menyebarkan penyakit itu sendiri.
sudah menjadi rahasia umum bahwa polisi telah menjadi banyak virus dari berbagai penyakit sosial disekitar kita, tapi hanya beberapa yang akan saya bahas.
  • kehilangan (pencurian, perampokan, penipuan, dll)
banyak orang yang tidak mau mengikut campurkan polisi bila mereka tertimpa musibah ini. karena hukum yang berlaku (walaupun tidak tercatat, tapi sepertinya sudah turun-menurun) adalah :
"kehilangan kambing, harus menjual sapi"
karena (biasanya) barang anda tidak kembali tapi anda tetap "ditariki" pembayaran.
  • narkoba
didalam penjara (yang seharusnya mendapat pengawasan lebih) ternyata lebih mudah mendapatkan narkoba. percuma saja mencari dan memasukkan para pecandu dan bandar narkoba ke dalam penjara, kalau ternyata didalam sana mereka tentram, dan makmur sentosa. itu namanya bukan hukuman tapi hadiah.


para polisi sekarang bukan lagi pahlawan bagi orang-orang benar dan kutukan bagi orang-orang yang bersalah, tapi sudah menjelma menjadi pahlawan bagi orang-orang kaya dan kutukan bagi orang-orang miskin.

mungkin kita semua tahu, kalau orang yang ingin menjadi polisi ada ketentuan dan juga sarat mengenai postur tubuh. tapi yang sekarang sudah menjadi pemandangan umum, polisi yang sudah lama bertugas akan memilili bentuk tubuh yang tidak ideal untuk seorang oknum. semakin lama dia dikepolisian, maka semakin buncit perutnya. apakah ukuran perut polisi sekarang sudah menjadi tolak ukur pangkatnya? apakah semakin besar perutnya itu berarti semakin banyak uang rakyat didalamnya? hanya tuhan dan para polisi-lah yang tahu.



ini semua bukan sindiran, tapi teguran.