Tuesday, September 15, 2009

polisi: kawan/lawan?

muhammad zackky
kelas : 1IA21
NPM : 54409201

masalah sosial itu sama seperti masalah kulit (panu, kadas, kurap), yang harus dibersikan dari akarnya. oleh karena itu masalah sosial disekitar kita sudah akut, sudah sampai stadium-4 , alias susah diberantas. karena obat penawar dari penyakit sosial kita (biasa kita sebut dengan : polisi republik indonesia / POLRI) kini telah beralih fungsi menjadi racun untuk menyebarkan penyakit itu sendiri.
sudah menjadi rahasia umum bahwa polisi telah menjadi banyak virus dari berbagai penyakit sosial disekitar kita, tapi hanya beberapa yang akan saya bahas.
  • kehilangan (pencurian, perampokan, penipuan, dll)
banyak orang yang tidak mau mengikut campurkan polisi bila mereka tertimpa musibah ini. karena hukum yang berlaku (walaupun tidak tercatat, tapi sepertinya sudah turun-menurun) adalah :
"kehilangan kambing, harus menjual sapi"
karena (biasanya) barang anda tidak kembali tapi anda tetap "ditariki" pembayaran.
  • narkoba
didalam penjara (yang seharusnya mendapat pengawasan lebih) ternyata lebih mudah mendapatkan narkoba. percuma saja mencari dan memasukkan para pecandu dan bandar narkoba ke dalam penjara, kalau ternyata didalam sana mereka tentram, dan makmur sentosa. itu namanya bukan hukuman tapi hadiah.


para polisi sekarang bukan lagi pahlawan bagi orang-orang benar dan kutukan bagi orang-orang yang bersalah, tapi sudah menjelma menjadi pahlawan bagi orang-orang kaya dan kutukan bagi orang-orang miskin.

mungkin kita semua tahu, kalau orang yang ingin menjadi polisi ada ketentuan dan juga sarat mengenai postur tubuh. tapi yang sekarang sudah menjadi pemandangan umum, polisi yang sudah lama bertugas akan memilili bentuk tubuh yang tidak ideal untuk seorang oknum. semakin lama dia dikepolisian, maka semakin buncit perutnya. apakah ukuran perut polisi sekarang sudah menjadi tolak ukur pangkatnya? apakah semakin besar perutnya itu berarti semakin banyak uang rakyat didalamnya? hanya tuhan dan para polisi-lah yang tahu.



ini semua bukan sindiran, tapi teguran.